Di suatu malam, terjadi sebuah kejadian yang tak terduga. Istana Negara di bom oleh seseorang yang tak dikenal. Bom yang digunakan'pun diperkirakan granat curian milik polisi.
Bahkan dalam kasus ini, presiden turun langsung mencari dalang pemboman istana negara ini.
"Orang itu harus dapat mempertanggung jawabkan atas tindakannya ini !! " kata presiden kepada seorang wartawan yang sedang meliput di sebuah acara televisi.
4 jam berlangsung, polisi'pun menemukan seorang polri yang kehilangan 3 granatnya setelah diperiksa. Pak John -namanya) mengaku tidak menahu atas kasus ini.
" Untuk sementara waktu, ia akan digiring ke kantor polisi" kata Pak Jacob kepada keluarganya yang ikut menyusul Pak John karena cemas. Merasa dilecehkan, istrinya yang bernama Bu Hellen menuntut, " Ini penyelewengan wewenang! Kalau begitu, apakah kalian memiliki bukti? Aku yakin, kalian juga belum memiliki surat penangkapan.." protesnya
Setelahnya, keluarga itu hanya diminta menjadi saksi saja dikarenakan pembelaan Bu Hellen. Pak John sendiri, tepat saat malam meledaknya bom mengaku sedang berdinas di sebuah konser band. Temannya pun dapat membuktikannya. Sedangkan Ibu Hellen tidur bersama kedua anaknya yang masing - masing berumur 9 tahun dan 4 tahun. Anaknya yang pertamapun dapat membuktikannya. Tiba - tiba, seorang polisi lain menyela perkataan Bu Hellen.
"Tunggu dulu! Alibimu meragukan !! Kau bisa saja mencampurkan secara diam - diam obat tidur ke makan malam milik anakmu itu! Setelah mereka tertidur, kau membawa granat yang telah kau curi dari Pak John, dan ' Booommm ', kau melemparkan granatmu itu ke arah istana negara. Secepat kilat kau kembali ke rumahmu sebelum reaksi obat tidurnya menghilang. Dan kaupun mendapatkan alibi yang kuat."
" Sudah - sudah. Kita'kan belum tahu siapa pelakunya. Jadi, jangan saling tuduh menuduh sebelum kita tahu kebenarannya!" kata Pak John yang berusaha melerai keduanya, karena ia tahu istrinya memiliki tensi yang tinggi jika sudah tersinggung.
Karena itu, seorang detektif bernama Greg berusaha menemukan bukti yang mencurigakan. Dilihatnya di sekitar bekas ledakan: puing - puing bangunan, pecahan kaca, tanah yang berserakan, dan kawat yang sudah dibentuk hampir mirip seperti rantai sepanjang 2 meter. Ia pun juga samar - samar mencium bau bensin yang tumpah berada di sekitar bekas ledakan.. Akhirnya ia menemukan petunjuk untuk menemukan siapa pelakunya.
#Perhatikan siapa saja pelakunya, juga barang yang ditemukan oleh detektif Greg. Jika Anda sudah memikirkannya, Anda boleh melihat jawabannya di bawah ini..
| | P
| | A
| | T
| | R
| | I
| | O
| | T
| |
| | N
| | E
| | K
| | A
| | D
| |
\ /
Jawaban: Kasus ini sangat menarik....
Coba pikirkan benda yang aneh di antara: puing - puing bangunan, pecahan kaca, dan kawat yang dibentuk hampir seperti rantai. Menurut Anda, benda manakah yang paling mencurigakan? Ya! Kawat !!
Selanjutnya, granat. Granat tidak hanya meledak jika ditarik sumbunya, tetapi ada cara lain. Granat juga bisa meledak dengan cara dibakar. Kemudian kawat tadi. Jika kawat tersebut ditusuk sesuatu hingga membentuk hampir seperti sate, dan benda tersebut mempunyai proses pembakaran yang lambat sehingga dapat mengulur waktu, hanya satu benda yang memungkinkan, yaitu rokok!
Kemudian setelah sate rokok ( sebutan Saya)) itu ujungnya diberi kertas untuk diberi bensin agar mudah terbakar dan 3 granat tersebut diletakkan di atas kertas itu. Sedangkan untuk penyangganya mungkin diberi semacam batu bata agar api tidak menyentuh tanah dan agar tidak padam.
Untuk membuat alibi, si pelakupun segera... melanjutkan pekerjaannya untuk dinas.
"Benarkan? Pelaku yang bernama Pak John" kata detektif Greg setelah menjelaskan panjang lebar jawaban tadi.
"Eh? Apa? Mana buktinya?" sangkal Pak John.
"Hmm.. Menurutmu istrimu itu merokok? Aku bisa mencium nafas perokok dan yang bukan. Dia bukan perokok, sedangkan kau, perokok berat. Aku juga bisa menduga kalau rencanamu itu tidak direncanakan terlebih dahulu. Jadi aku pastikan perokok berat sepertimu punya banyak rokok untuk membuat sate rokok itukan? Sedangkan kertas, kawat, dan bensin itu kau bisa membelinya hanya dalam sekejap." jelas Greg
"Hahahaha, sate rokok? Menggelikan! Bagaimana dengan istriku? Kenapa bukan dia pelakunya? Dia bisa saja melakukan persis apa yang kau katakan tadi." bantah Pak John. Mendengar itu, Bu Hellen langsung menangis akibat suaminya yang berusaha mengelak dan memfitnahnya.
"Kalau begitu, kita tanya saja kepada saksi mata kecil ini." kata Greg kepada anak Pak John dan Bu Hellen yang pertama.
"Hey anak muda, apakah seharian ini ibumu keluar rumah?" tanyanya.
Anak itu menggelengkan kepalanya.
"Hahahaha.. Dengan ini jelas, siapa pelakunya...." kata Greg dengan bangga seolah ia baru saja menemukan harta karun.
"Baiklah.. Aku mengaku." kata Pak John pasrah.
"Sebenarnya.." lanjutnya, " ..Aku sudah muak dengan istriku itu. Egois!! Setiap hari aku mencari uang untuknya, tetapi ia selalu saja merasa tidak puas. Akupun pernah mengajukan cerai kepadanya, tetapi ia bersikeras untuk terus bersamaku. Akhirnya, akupun mempunyai sebuah ide, yaitu menjebloskannya ke penjara dengan cara memfitnahnya. Tapi, tak kusangka kau memang hebat, detektif! Harus kuakui itu"
Dengan begitu, berakhirlah semua kasus itu bersamaan dengan terdengarnya lonceng pukul 12 malam.
Publikasi dan pengarang oleh Ichsan Dwi S.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagi temen-temen Patriot Nekad yang belum mengerti, atau ada kritik dan saran tentang artikel diatas, mohon meninggalkan komentar di di bawah