Jakarta - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) meluncurkan
buku rencana proyek kerjasama pemerintah dan swasta atau PPP Book 2012.
Buku tersebut berisikan 58 proyek infrastruktur andalan pemerintah.
"Proyek tersebut diusulkan oleh kementerian dan pemerintah daerah sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK)," ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida S. Alisjahbana, di kantornya, Jalan Diponegoro, Jakarta, Rabu (4/7/2012).
Armida menyebutkan, 58 proyek tersebut terdiri dari 26 proyek prioritas, 29 proyek potensial, dan tiga proyek yang siap ditawarkan. Nilai total proyek mencapai US$ 51 miliar atau sekitar Rp 459 triliun.
Berikut 5 proyek prioritas pemerintah tahun 2012 yang membutuhkan modal besar:
1. Jembatan Selat Sunda
Jembatan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera ini terletak di Provinsi Lampung dan Banten. Panjang jembatan ini diperkirakan 27,4 km yang melintasi Selat Sunda.
Perkiraan anggaran yang dibutuhkan untuk membangun jembatan ini mencapai US$ 25 miliar atau sekitar Rp 225 triliun.
Diharapkan proses pembangunan proyek ini dimulai pada tahun 2012-2014, konstruksi awal pada tahun 2015 dan mulai beroperasi pada tahun 2025.
2. Jalan Tol Pekanbaru-Kandis-Dumai di Riau
Jalan tol ini menghubungkan Pekanbaru dengan kota industrinya, Dumai yang menghasilkan minyak kelapa sawit, karet, dan kelapa.
Panjang jalan tol ini 135 km dengan total proyek ini sebesar US$ 1,8 miliar atau sekitar Rp 16,2 triliun dengan biaya pembangunan sebesar US$ 1,7 miliar dan biaya pembebasan lahan sebesar US$ 97,44 juta.
Proses pembangunan diharapkan bisa mulai pada tahun ini dengan waktu pembangunan sekitar 3 tahun dari tahun 2014-2016 sehingga bisa beroperasi pada tahun 2017.
3. Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara 2x600 MW di Sumatera Selatan
Pembangunan proyek ini untuk memenuhi permintaan listrik di Jawa-Bali yang tumbuh 7,9 persen per tahun dan sebagai tambahan kapasitas 3.500 MW/tahun pada tahun 2011-2020.
Perkiraan anggaran untuk pembangunan proyek ini adalah US$ 1,6 miliar atau Rp 14,4 triliun.
Persiapan pembangunan proyek ini dilakukan pada tahun 2011-2012, pembangunan dimulai pada tahun 2014 hingga 2017 dan mulai beroperasi akhir tahun 2017.
4. Pembangkit Listrik Tenaga Air Karama di Sulawesi Barat
Proyek ini menghubungkan bagian Barat dan Selatan Sulawesi Grid dengan menggunakan tenaga sungai Karama di Sulawesi Barat. Listrik yang dihasilkan sekitar 450 MW.
Nilai investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan proyek ini sebesar US$ 1,33 miliar atau sekitar Rp 11,97 triliun.
Rencananya, proses pembangunan proyek ini akan dimulai tahun ini dengan awal konstruksi tahun 2014 hingga 2017, dan mulai beroperasi pada akhir 2017.
5. Jalan Tol Balikpapan-Samarinda di Kalimantan Timur
Jalan tol ini merupakan proyek konektivitas dengan negara ASEAN. Panjang jalan tol ini adalah 99,4 km.
Total investasi pembangunan proyek ini adalah US$ 1,33 miliar atau Rp 11,97 triliun dengan rincian biaya pembangunan sebesar US$ 1,2 miliar dan biaya pembebasan lahan sebesar US$ 133,3 juta.
Proses pembangunan jalan ini dimulai 2012 hingga 2014, konstruksi dilakukan pada tahun 2015 hingga 2017, dan mulai beroperasi pada tahun 2017. (detikcom)
"Proyek tersebut diusulkan oleh kementerian dan pemerintah daerah sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK)," ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida S. Alisjahbana, di kantornya, Jalan Diponegoro, Jakarta, Rabu (4/7/2012).
Armida menyebutkan, 58 proyek tersebut terdiri dari 26 proyek prioritas, 29 proyek potensial, dan tiga proyek yang siap ditawarkan. Nilai total proyek mencapai US$ 51 miliar atau sekitar Rp 459 triliun.
Berikut 5 proyek prioritas pemerintah tahun 2012 yang membutuhkan modal besar:
1. Jembatan Selat Sunda
Jembatan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera ini terletak di Provinsi Lampung dan Banten. Panjang jembatan ini diperkirakan 27,4 km yang melintasi Selat Sunda.
Perkiraan anggaran yang dibutuhkan untuk membangun jembatan ini mencapai US$ 25 miliar atau sekitar Rp 225 triliun.
Diharapkan proses pembangunan proyek ini dimulai pada tahun 2012-2014, konstruksi awal pada tahun 2015 dan mulai beroperasi pada tahun 2025.
2. Jalan Tol Pekanbaru-Kandis-Dumai di Riau
Jalan tol ini menghubungkan Pekanbaru dengan kota industrinya, Dumai yang menghasilkan minyak kelapa sawit, karet, dan kelapa.
Panjang jalan tol ini 135 km dengan total proyek ini sebesar US$ 1,8 miliar atau sekitar Rp 16,2 triliun dengan biaya pembangunan sebesar US$ 1,7 miliar dan biaya pembebasan lahan sebesar US$ 97,44 juta.
Proses pembangunan diharapkan bisa mulai pada tahun ini dengan waktu pembangunan sekitar 3 tahun dari tahun 2014-2016 sehingga bisa beroperasi pada tahun 2017.
3. Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara 2x600 MW di Sumatera Selatan
Pembangunan proyek ini untuk memenuhi permintaan listrik di Jawa-Bali yang tumbuh 7,9 persen per tahun dan sebagai tambahan kapasitas 3.500 MW/tahun pada tahun 2011-2020.
Perkiraan anggaran untuk pembangunan proyek ini adalah US$ 1,6 miliar atau Rp 14,4 triliun.
Persiapan pembangunan proyek ini dilakukan pada tahun 2011-2012, pembangunan dimulai pada tahun 2014 hingga 2017 dan mulai beroperasi akhir tahun 2017.
4. Pembangkit Listrik Tenaga Air Karama di Sulawesi Barat
Proyek ini menghubungkan bagian Barat dan Selatan Sulawesi Grid dengan menggunakan tenaga sungai Karama di Sulawesi Barat. Listrik yang dihasilkan sekitar 450 MW.
Nilai investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan proyek ini sebesar US$ 1,33 miliar atau sekitar Rp 11,97 triliun.
Rencananya, proses pembangunan proyek ini akan dimulai tahun ini dengan awal konstruksi tahun 2014 hingga 2017, dan mulai beroperasi pada akhir 2017.
5. Jalan Tol Balikpapan-Samarinda di Kalimantan Timur
Jalan tol ini merupakan proyek konektivitas dengan negara ASEAN. Panjang jalan tol ini adalah 99,4 km.
Total investasi pembangunan proyek ini adalah US$ 1,33 miliar atau Rp 11,97 triliun dengan rincian biaya pembangunan sebesar US$ 1,2 miliar dan biaya pembebasan lahan sebesar US$ 133,3 juta.
Proses pembangunan jalan ini dimulai 2012 hingga 2014, konstruksi dilakukan pada tahun 2015 hingga 2017, dan mulai beroperasi pada tahun 2017. (detikcom)
0 Tanggapan:
Posting Komentar
Bagi temen-temen Patriot Nekad yang belum mengerti, atau ada kritik dan saran tentang artikel diatas, mohon meninggalkan komentar di di bawah